SEGERA
TERBIT AKHIR JULI 2015
SABDA
PALON V (TONGGAK BUMI JAWA)
●▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬●
Keselamatan Dewi Amaravati beserta putri sulungnya, Dyah Hayu Ratna Pambayun, benar-benar terancam. Rombongannya dihadang segerombolan orang bercadar ketika hendak mengunjungi sebuah pesanggrahan di lereng Gunung Arjuna. Tetapi nasib baik masih menyertai mereka. Gerombolan terlatih itu tidak diketahui dari mana asalnya. Berdasarkan pengamatan Rakryan Patih Gagak Kêtawang, ada tiga tempat yang patut dicurigai sebagai asal mereka. Pertama Matahun, kedua Pandhan Salas, dan ketiga Majapahit sendiri. Bhre Kêrtabhumi pun mengirimkan pasangguhan-pasangguhan kepercayaan demi mencari warta asal-usul gerombolan bercadar tersebut. Arya Patarka dan Arya Bacuk dikirim ke Matahun. Arya Sumangsang dan Arya Pêkik dikirim ke Pandhan Salas. Arya Bangah, Arya Gajah Para, Arya Sêgêr, berikut Raden Ayu Rara Antêng, dikirim ke Kapatihan Majapahit.
Di Tarub, Ki Gêdhe Tarub mengungkapkan rahasia jati diri Rara Nawangwulan, istrinya, kepada Rara Nawangsih, putrinya. Rara Nawangwulan yang dikenal sebagai bidadari Suralaya, yang telah turun ke bumi Tarub, tiada lain adalah sosok manusia biasa yang sudah digariskan menjadi perantara bagi bertumbuhnya para penguasa Jawa. Melalui perkawinan Rara Nawangsih dengan Raden Bondhan Kajawan para penguasa Jawa itu akan terlahirkan. Sudah diramalkan, Raden Bondhan Kajawan, putra Bhre Kêrtabhumi, adalah tonggak bumi Jawa sesudah kehancuran Majapahit!
●▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬●
●▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬●
Keselamatan Dewi Amaravati beserta putri sulungnya, Dyah Hayu Ratna Pambayun, benar-benar terancam. Rombongannya dihadang segerombolan orang bercadar ketika hendak mengunjungi sebuah pesanggrahan di lereng Gunung Arjuna. Tetapi nasib baik masih menyertai mereka. Gerombolan terlatih itu tidak diketahui dari mana asalnya. Berdasarkan pengamatan Rakryan Patih Gagak Kêtawang, ada tiga tempat yang patut dicurigai sebagai asal mereka. Pertama Matahun, kedua Pandhan Salas, dan ketiga Majapahit sendiri. Bhre Kêrtabhumi pun mengirimkan pasangguhan-pasangguhan kepercayaan demi mencari warta asal-usul gerombolan bercadar tersebut. Arya Patarka dan Arya Bacuk dikirim ke Matahun. Arya Sumangsang dan Arya Pêkik dikirim ke Pandhan Salas. Arya Bangah, Arya Gajah Para, Arya Sêgêr, berikut Raden Ayu Rara Antêng, dikirim ke Kapatihan Majapahit.
Di Tarub, Ki Gêdhe Tarub mengungkapkan rahasia jati diri Rara Nawangwulan, istrinya, kepada Rara Nawangsih, putrinya. Rara Nawangwulan yang dikenal sebagai bidadari Suralaya, yang telah turun ke bumi Tarub, tiada lain adalah sosok manusia biasa yang sudah digariskan menjadi perantara bagi bertumbuhnya para penguasa Jawa. Melalui perkawinan Rara Nawangsih dengan Raden Bondhan Kajawan para penguasa Jawa itu akan terlahirkan. Sudah diramalkan, Raden Bondhan Kajawan, putra Bhre Kêrtabhumi, adalah tonggak bumi Jawa sesudah kehancuran Majapahit!
●▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬●
Bisa
Preorder mulai sekarang. Cara preorder adalah :
1. Tulis nama lengkap
2. Tulis alamat lengkap
3. Tulis nomor handphone yang
aktif
4. Kirim via :
-Inbox
akun Damar Shashangka dan Damar Shashangka Kapindho
-WhatsApp
ke nomor 0819837685
-Sms ke
nomor 0819837685
-BBM ke
2909BA02
Harga asli Rp.79.500,- Preorder ke penulis cukup Rp.70.000,- ditambah ongkos kirim.
Kirim pesan pemesanan dan alamat yang dituju. Buku akan dikirim melalui POS/JNE.
Pembayaran melalui transfer ke rekening:
BCA KCP Gondanglegi,Malang
No.Rek : 31-70-41-76-90
a/n : Anton M. Maharani.
Atau
Atau
BNI KC Malang
No.Rek : 0353822995
A/N : Anton M. Maharani
BNI KC Malang
No.Rek : 0353822995
A/N : Anton M. Maharani