"Tubuh
Biksu dari Rusia Tidak Rusak Walau Sudah meninggal Puluhan Tahun"
T
|
Jasad Hambo Lama Itighelov pertama kali
diangkat dari kubur pada 1955 atas permintaan Lama. Pada 2002, dilakukan
penggalian ketiga setelah 75 tahun kematian Lama, di luar dugaan tubuhnya tidak
menunjukkan tanda-tanda pembusukan, masih seperti sediakala. Keadaan yang tidak
lazim ini membuat para ahli medis memutuskan untuk memeriksa kasus ini.
Kuburan tersebut berisi sebuah kotak
kayu dan di sana duduk seorang Lama agama Buddha dengan `posisi lotus' (duduk
dengan kaki silang ganda). Tubuhnya masih terjaga seperti di-mumi-kan, namun
sebenarnya tidak. Tubuhnya tertutup dengan pakaian sutra dan kain.
"Contoh diambil setelah tubuh
dikubur 75 tahun, menunjukkan organik kulit, rambut, dan kuku dari orang mati
itu tidak berbeda dengan orang hidup," kata Galin Yershova, seorang
professor sejarah dari Russian State University bagian Humanities.
"Sendi-sendinya masih luwes, jaringan lunas masih elastis seperti orang
hidup, setelah mereka membuka kotak, dimana tubuh Lama sudah terbaring selama
75 tahun, ada bau yang harum," kata Yershova.
Yershova percaya ini sama sekali tidak
cocok dengan anggapan orang tentang tubuh yang sudah dikubur 75 tahun. Memang
tubuh ini dianggap suci oleh penganut Buddha di daerah Buryatia di Rusia,
dimana sekarang dia diletakkan di kuil Buddha Ivolgin di daerah Ibukota
Ulan-Ude.
Lama Populer Hambo Lama Itighelov adalah
benar-benar pernah hidup, ia terkenal dalam sejarah Rusia. Dia belajar di
Anninsky Datsan, Universitas Buddha di Buryatia. Itighelov mendapat gelar dalam
bidang medis dan filosofi (kekosongan alami). Dia juga menciptakan ensiklopedia
farmasi. Pada 1911, Itighelov menjadi Hambo Lama (kepala vihara agama Buddha di
Rusia). Selama periode 1913-1917, dia mendirikan Vihara agama Buddha yang
pertama di St. Petersburg. Itighelov mempublikasikan ajaran religius dan
menyatukan banyak faksi agama.
Dia pernah diundang untuk merayakan
peringatan 300 tahun Romanov's House, dan pada 19 Maret 1917, Tsar Nikolai II
Rusia memberikan dia Penghargaan St. Stanislav. Selama Perang Dunia pertama, ia
menolong tentara dengan memberikan uang, baju, dan obat-obatan. Dia juga
mendirikan sebuah rumah sakit dimana dokter-dokter Lama menolong menyembuhkan
luka tentara perang. Untuk kontribusinya, Itighelov diberi penghargaan medali
St.Anna
Pada 1927, dia memperingatkan
biksu-biksu agama Buddha tentang teror merah' (Partai Komunis Sovyet atau
Bolshevik) yang akan datang dan menasehati mereka untuk lari ke daerah Tibet.
Tapi dia sendiri tidak pernah meninggalkan Rusia. Tahun itu juga, ia mengatakan
kepada para Lama bahwa dia akan meninggalkan dunia ini. Saat itu dia mulai
bermeditasi dan tidak lama kemudian meninggal dengan tenang. Ia meninggalkan
wasiat yang meminta dia dikuburkan dalam posisi duduk 'lotus' di dalam kotak
cedar di pemakaman tradisional. Ada juga pesan, supaya para biksu menggali
kuburnya setelah beberapa tahun.
Permintaanya yang terakhir itu dipenuhi
pada tahun 1955 dan 1973 oleh biksu agama Buddha. Tapi hal ini dirahasiakan,
karena semua agama dilarang dibawah kekuasaan partai komunis. Uni Soviet
dibawah Stalin melarang semua bentuk agama dan kepercayaan, serta menghukum
ratusan Lama dan memusnahkan 46 kuil dan biara agama Buddha.
'Penelitian yang Mengejutkan'
Pada tahun-tahun setelah kehancuran Uni
Sovyet, agama Buddha di seluruh Rusia bangkit kembali, membangun kuil yang
hancur dan kembali menarik pengikut. Hal itu memungkinkan pada 11 September
2002, 75 tahun setelah kematian Itighelov, tubuhnya diangkat dari kubur untuk
ketiga kalinya. Kali ini peristiwa ini dicatat belasan saksi mata termasuk dua
ahli forensik dan fotografer.
Tubuh Lama langsung dipindahkan ke
Ivolginsky Datsan (Kediaman Hambo Lama yang sekarang), dimana tubuh ini
diperiksa dengan teliti oleh para biksu, ilmuwan dan ahli patologi. Dengan ijin
dari pengurus agama Buddha, ilmuwan menyelidiki contoh dari jaringan "tubuh
yang tidak terusakkan" itu. Mereka membandingkannya dengan orang yang
masih hidup.Ketika seorang ilmuwan memegang tubuhnya, jelas-jelas bisa
merasakan kehangatan tangannya.
merasakan kehangatan tangannya.
Professor Viktor Zvayagin dari Federal
Center untuk Forensik Media memeriksa tubuh Itighelov di Ivolginsk November
lalu, dan menganalisa rambut, kulit dan spesimen kuku setelah kembali ke
Moskow. Dia menyimpulkan bahwa tubuh Itighelov berada dalam kondisi orang yang
baru meninggal 36 jam yang lalu. Menurutnya, struktur protein tubuhnya tidak
rusak; identik dengan orang hidup.
Ilmuwan juga terkejut dengan hasil
komposisi kimia tubuhnya. Mereka tidak bisa menjelaskan fakta bahwa elemen
kimia tubuh Itighelov adalah tidak ada atau ada dalam jumlah yang kecil tidak
bisa diperhitungkan.
Dua tahun telah berlalu. Tubuh Itighelov
sekarang disimpan di ruangan terbuka, tanpa pengaturan temperatur atau
kelembaban. Tidak ada seorangpun yang mengerti bagaimana tubuhnya bisa tetap
dalam kondisi seperti ini. Pernyataan resmi dikeluarkan mengenai tubuhnya-
sangat terjaga, tanpa tanda-tanda pembusukan, otot dan jaringan dalam,
sendi-sendi lunak dan kulit masih menempel. Dipastikan tubuh ini tidak pernah
dibalsem atau dimumikan.
"Dia berumur 75 tahun, dan dia
berjanji untuk kembali kepada pengikutnya setelah 75 tahun lagi," kata
Yanzhima Vasilyeva, director Institute Itighelov.Hal yang paling luar biasa
menurutnya, adalah tubuhnya masih duduk tegak. Ilmuwan mengatakan setelah dua
minggu tubuh mati tidak akan bisa duduk tegak dengan sendirinya.
Pegawai Hambo Lama Itighelov, selalu
dekat dengan gurunya itu. Terkadang dia menggantikan baju Itighelov, pada waktu
itu persendian Lama menjadi lebih fleksibel. Dia mengetahui bahwa ketika
menggantikan baju, dia bisa menghirup bau harum dari tubuh gurunya.
Tubuh Lama ditutupi dengan jubah
keemasan, dengan ikat pinggang biru diletakkan di pahanya. Matanya tertutup,
wajahnya tidak jelas, meskipun bentuk wajahnya dan hidungnya mirip fotonya yang
diambil pada 1913. Tangannya tetap fleksibel, kukunya terpotong dengan
sempurna. Kulitnya masih lembut. Kepalanya ditutup dengan rambut yang terpotong
rapi.
Menurut Profesor Yershova, ini adalah
satu-satunya kasus tubuh yang tercatat tidak rusak dalam waktu yang sangat lama
di seluruh dunia. Selama ini pengawetan tubuh hanya dimungkinkan dengan semacam
cara balsem dan mumi yang sudah terkenal di banyak negara dan masyarakat
seperti Mumy Mesir, Santa Kristen, pemimpin Komunis dan lain-lain.
Beberapa tubuh ditemukan di tanah yang
beku, tetapi ketika mereka menyentuh atmosfir oksigen mereka membusuk dalam
beberapa jam. Lama dari kuil dihubungkan dengan banyak keajaiban, terjadi
disekitar "tubuh yang berharga". Beberapa orang yang sedang sakit
menjadi sembuh dengan ajaib setelah bertemu tubuh Hambo Lama. Itighelov mengatakan
sebelum kematiannya dia meninggalkan pesan kepada semua orang di dunia.
"Terjadi krisis moral yang sangat besar di Rusia hari ini," kata
Vasilyeva, "Itighelov kembali lagi saat ini adalah kesempatan yang besar
untuk menolong orang untuk percaya."
"Banyak orang tidak melihat dengan
jelas," kata Hambo Lama Ayusheyev, pemimpin spiritual sejak 1995.
"Banyak orang tidak akan mengerti meskipun mereka melihatnya."
Tetapi, menurutnya, sebenarnya ada penjelasan tentang hal ini dalam kitab Buddha,
tapi tidak ada contoh yang pasti. Kalau begitu sekarang sepertinya sudah ada
satu contoh.
Sepertinya waktu mengerti akan pesan
Lama yang tidak terucapkan. "Bagi saya, ini adalah keajaiban terbesar
dalam hidup," kata Hambo Lama Ayusheyev. "Ternyata ada sesuatu yang
dapat mengalahkan kekuatan waktu."
Bukan yang Pertama'
Kasus jasad tidak hancur, tidak hanya
dialami oleh Hambo Lama Itighelov. Jasad biksu luhur Vietnam, Vu Khac Minh yang
hidup pada abad ke-17 di Provinsi Ha Tay, utara Vietnam, juga diketahui tidak
rusak dalam posisi meditasi, dua tahun lalu. Jasad Vu Khac Minh yang tidak
busuk tersebut memiliki persamaan dengan jasad Lama Itighelov di Rusia.
Keadaan yang sama terjadi pada jasad Wu
Yun Qing. Jubah almarhum tidak rusak, otot punggungnya masih tetap lentur. Di
bawah sinar matahari, tampak kulitnya berwarna kemerah-merahan, kulitnya
lembut, almarhum tampak berwibawa dan arif bijaksana, sama seperti semasa
hidupnya dulu, berambut dan berjanggut putih.
Seorang pakar antiseptik dari Jiuhuashan
bernama Fengwanzhong pernah membuka jubah sang biksu lalu memencet bokongnya,
terbentuk sebuah kubangan, tapi segera merata kembali seperti manusia hidup.
Jubah dan kain putih yang membalut tubuh
orang tua itu digunting, tampak tetap dalam posisi bersemedi sewaktu wafatnya,
seluruh kulit tubuh tampak utuh, karena berjalan kaki telanjang sepanjang
tahun, maka kapalan di kakinya terlihat jelas, kasar dan halusnya lengan kiri
merata, tungkai lengan kanan terlihat menonjol, katanya akibat dipergunakan
untuk bekerja sepanjang tahun.
(Nataly Teplitsky/Epoch Times San
Francisco)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar