Wali Sanga
©Damar Shashangka, 2012
Hak cipta dilindungi undang-undang
All rights reserved
©Damar Shashangka, 2012
Hak cipta dilindungi undang-undang
All rights reserved
Penyunting: Salahuddien Gz
Pemindai Aksara: Muhammad Bagus SM
Penggambar Sampul: Yudi Irawan
Penata Letak: MT Nugroho
Cetakan I: 2012
ISBN: 978-979-16110-8-N
DOLPHIN
Jln. Ampera II No. 29 Jakarta 12550
Telp.: +6221 78847301
Email: bunda_laksmi@yahoo.com
Website: www.penerbitdolphin.com
S
|
etelah Majapahit hancur oleh
serangan Dêmak pada tahun 1478, tanah Jawa penuh dengan pergolakan. Masa itu
adalah masa penyebaran Islam secara besar-besaran. Majelis Wali Sanga, selaku
wadah besar para ulama, didukung pemerintahan Islam di pesisir utara, mulai
merambah ranah politik. Bahkan Sunan Giri menitahkan pembakaran lontar-lontar
agama leluhur, Siwa Budha, yang masih banyak disimpan penduduk Jawa. Karena
merasa ulama seharusnya hanya berperan sebagai pencerah dan pembimbing
pemerintah dan masyarakat, Syekh Siti Jênar menyatakan diri keluar dari Majelis
Wali Sanga. Para ulama di Jawa pun di ambang perpecahan.
Dalam
pada itu, di Jawa belahan timur, kerajaan-kerajaan pecahan Majapahit mencoba
terus bertahan. Salah satunya adalah Daha. Pada tahun 1486 Daha menggempur
Majapahit, yang berada dalam kuasa Dêmak. Sejak itu ia menyatakan diri sebagai
Majapahit baru yang lepas dari cengkeraman Dêmak. Dan Dêmak ternyata tak bisa
berbuat apa-apa karena ia sibuk mengembangkan kekuatan maritimnya. Dêmak sangat
berhasrat menjadi penguasa Nusantara layaknya Majapahit dahulu, yang berjaya di
lautan.
Tetapi
yang paling ditakuti Dêmak bukanlah Daha, melainkan justru ahli waris takhta
Majapahit di Jawa belahan tengah, Ki Agêng Pêngging. Ia pun menjadi ancaman
Giri Kêdhaton, kerajaan bercorak Islam di Jawa belahan timur. Ditambah perselisihan
dalam Majelis Wali Sanga antara Sunan Giri dan Syekh Siti Jênar, sosok
berpengaruh yang sangat dekat dengan Ki Agêng Pêngging, Dêmak merasa
keberadaannya makin terjepit. Novel ini membabar konflik-konflik di tanah Jawa
sepanjang tahun 1493-1494, yang sangat jarang dikisahkan
Hadirilah peluncuran Novel Wali Sanga, pada 29 Oktober 2012 di Borobudur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar