Jumat, 25 Juni 2010

USIA RAS MANUSIA DIBUMI MENURUT PURANA


Aum Avighnamastu Namah Siddham.

Naasadaasiinn sadasiittadaanim,
naasiid raajo no vyomaa paro yat,
kim avariivah kuha kasya sarma,
nnambhah kimasiid gahanam gabhiiram.

Na mrtyuraasiid amrtam na tarhi,
na ritlya ahnagsit praketap,
anid avaatam svadhayaa tadekam,
tasmaaddhaanyaana parah kimca.
(Rig Veda : 10 : 129 : 1-2)


“Pada saat itu tidak ada yang nyata, (hanya) ketidaknyataan. Tidak ada udara, tidak ada langit. Apakah yang melingkupi dan dimanakan itu? Adakah perlindungan disana? Adalah air yang sangat dalam dan tidak terbatas (yang ada disana).”
“Kematian belum ada disana, demikian pula kehidupan. Tiada tanda-tanda adanya siang dan malam. KEBERADAAN TUNGGAL hidup tanpa nafas. DIA menjadikan diri-Nya sendiri. Sebagian dari diri-Nya tidaklah diketahui apa sebenarnya.”
(Rig Veda : 10 : 129 : 1-2)



Ko addha vedo ka iha pra vocat,
kuta ajata kuta iyam visrstihi,
arvag deva asya visarjannatha,
ko veda yatha abhuva.
(Rig Veda: 10 : 129 : 6)


“Siapakah yang benar-benar tahu? Siapakah yang dapat menjelaskan, darimanakah dirinya dan seluruh ciptaan ini berasal? Sesungguhnya, Para Deva-pun tercipta belakangan setelah alam semesta ini. Siapakah yang mengetahui asal dari seluruh ciptaan ini?”.
(Rig Veda: 10 : 129 : 6)





Terdapat empat pembagian jaman ( Yuga ) dalam Kitab-kitab Purana ( Kitab suci sesudah Veda ), yaitu :

1.Krita Yuga ( Era Emas )
2.Treta Yuga ( Era Perak )
3.Dvapara Yuga ( Era Perunggu )
4.Kali Yuga ( Era Besi )


Dinyatakan, total waktu berjalannya keempat jaman ini adalah 12.000 (Dua belas ribu tahun) Para Deva. Dan satu hari satu malam dari Para Deva dinyatakan sama dengan satu tahun manusia ( enam bulan waktu matahari diutara / Uttarayana, dinyatakan sebagai siang hari bagi Para Deva dan enam bulan waku matahari diselatan/ Daksinayana, dinyatakan sebagai malam hari bagi Para Deva)

Bila diperkirakan, maka 12.000 tahun para Deva sama dengan 4.320.000 ( Empat Juta Tigaratus Duapuluh ribu ) tahun manusia memakai perhitungan Solar system.

Maka, masing-masing jaman lama waktunya bisa diperkirakan sebagai berikut:



1.Krita Yuga, berlangsung selama 1.440.000 tahun Matahari


Sangdhyamsa ( masa peralihan selama 144.000 tahun Matahari


Sangdhyamsa ( masa peralihan ) selama 108.000 tahun Matahari



2.Treta Yuga, berlangsung selama 1.080.000 tahun Matahari.


Sangdhyamsa ( masa peralihan ) selama 108.000 tahun Matahari


Sangdhyamsa ( masa peralihan ) selama 72.000 tahun Matahari.



3.Dvapara Yuga berlangsung selama 720.000 tahun Matahari.


Sangdhyamsa ( masa peralihan ) selama 72.000 tahun Matahari


Sangdhyamsa ( masa peralihan ) selama 36.000 tahun Matahari



4.Kali Yuga berlangsung selama 360.000 tahun Matahari.


Sangdhyamsa ( masa peralihan ) selama 36.000 tahun Matahari


Sangdhyamsa ( masa peralihan ) selama 144.000 tahun Matahari


( Kembali ke Krita Yuga).



Setiap berjalan empat Yuga ini dan kembali ke Yuga awal ( Dari Kali Yoga ke Krita Yuga), adalah satu perputaran sebuah siklus, dinamakan MAHAYUGA.

Total waktu yang dibutuhkan dalam 1 (Satu) MAHAYUGA adalah : 4.320.000 tahun Matahari.

Siklus perputaran MAHAYUGA sampai 71 (Tujuhpuluh satu) kali, dinamakan MANVATARA.

Total waktu yang dibutuhkan dalam 1 (Satu) MANVATARA adalah : ( 4.320.000 x 71 ) 306.720.000 tahun Matahari.

Dalam setiap MANVATARA akan tejadi 'Peleburan Kecil' atau Kiamat kecil. Dan akan turun kemudian seorang MANU ( Nenek Moyang Ras Manusia ) yang akan melahirkan bentuk ras manusia baru yang lebih sempurna, yang lebih sesuai untuk 'wadah' bagi Atma (Ruh) yang telah maju tingkat evolusinya.

Kita, manusia modern adalah keturunan MANU ke Tujuh. Sudah turun enam MANU sebelum MANU ke Tujuh nenek moyang kita. Selanjutnya, akan turun tujuh MANU lagi, sebelum kemudian terjadi PRALAYA (KIAMAT SEMESTA).

Total jumlah MANU yang turun adalah 14 ( Empat Belas ) orang. Setiap MANU melahirkan bentuk ras manusia yang berbeda-beda. Melalui proses evolusi, pelan namun pasti, bentuk fisik manusia akan semakin sempurna, mengikuti proses evolusi Atma ( Ruh) mereka. ( Charless Darwin telah menemukan kebenaran ini, yang banyak disangkal oleh para penganut Kitab dari Timur Tengah yang tidak mengerti teori evolusi, naif kan? : Damar Shashangka )

MANU (Bandingkan dengan kosa kata Inggris MAN ), dalam bahasa sanskerta berarti Makhluk yang terselimuti oleh MANAH (Pikiran liar/Mind). Keturunan MANU disebut Manusha. Perpaduan dua suku kata MANAH dan ISHA. MANAH adalah belenggu yang dihasilkan oleh Prakrti dan ISHA adalah DIA YANG TAK TERBAYANGKAN. Apabila ISHA terselimuti MANAH, lahirlah MANUSHA. Apabila ISHA bebas dari MANAH, maka............????

Ada 14 MANVATARA, dan disetiap awal MANVATARA, turunlah seorang MANU. Satu MANVATARA memakan waktu 306.720.000 tahun Matahari. Total waktu yang dibutuhkan turunnya 14 MANU adalah ( 306.720.000 x 14 ) 4.294.080.000 ( Empat milyar Duaratus Sembilan puluh Empat juta Delapan puluh ribu ) tahun Matahari. ( Wah....!)

Mulai PRABHAVA ( Penciptaan Semesta ) hingga PRALAYA (Kiamat Semesta), satu siklus ini dinamakan KALPA. Dinyatakan, ada Tujuh belas KALPA sebelum KALPA kita sekarang ini ( maka total sudah ada 18 KALPA ). KALPA ke Tujuh belas dinamakan PADMA KALPA. Dan KALPA kita sekarang disebut VARAHA KALPA.

Nama-Nama MANU yang tercantum didalam Kitab-Kitab Purana pada KALPA sekarang (VARAHA KALPA) adalah :

1.Svayambhuva Manu ( Manu I )

2.Svarocisa Manu ( Manu II )

3.Uttama Manu ( Manu III )

4.Tamasa Manu ( Manu IV )

5.Raivata Manu ( Manu V )

6.Caksusha Manu ( Manu VI )

7.VAIVASVATA MANU ( Manu VII - Nenek Moyang kita).

8.Savarnni Manu ( Manu VIII – Belum turun )

9.Dakshasavarnni Manu ( Manu IX - Belum turun )

10.Brahmasavarnni Manu ( Manu ke X - Belum turun )

11.Dharmasavarnni Manu ( Manu ke XI - Belum turun )

12.Savarnna Manu ( Manu ke XII - Belum turun )

13.Rouchaya Manu ( Manu ke XIII - Belum turun )

14.Bhoutya Manu ( Manu ke XIV - Belum turun )



(Perlu diketahui Svayambhuva Manu sesungguhnya sama dengan ADAM. Sedangkan Vaivasvata Manu sesungguhnya sama dengan NUH. : Damar Shashangka)

Setelah turun MANU ke Empat belas, akan terjadi PRALAYA (Kiamat Semesta). Seluruh evolusi untuk sementara terhenti sejenak. Semua dalam kondisi vacum total. Jangka waktu ke-vacum-an ini sama dengan waktu yang dibutuhkan saat semesta mewujud. ( 4.294.080.000 tahun Matahari).

Selanjutnya, semesta akan tercipta lagi. KALPA baru akan terbentuk. Evolusi seluruh Atma yang sempat 'beristirahat' panjang, akan dimulai lagi. Entah, bagaimana wujud dan bentuk dunia yang baru itu kelak.....

Manusia modern adalah keturunan Vaivasvata Manu ( Manu VII ). Semenjak beliau turun, telah lewat 28 perputaran MAHAYUGA ( Total MAHAYUGA adalah 71 kali ).

Dan semenjak Shrii Krishna wafat ( 3102 Sebelum Masehi), jaman Dvapara Yuga ke dua puluh delapan telah berakhir. Sejak saat itu, jaman telah memasuki peralihan ke Kali Yuga. Angka tahun ini, adalah angka tahun dimana Prabhu Parikhsit dinobatkan menjadi Raja menggantikan Prabhu Yudhisthira ( Sulung dari Para Pandhava) yang enggan meneruskan tampuk pemerintahan setelah mendengar Shrii Krishna wafat. Para Pandhava

Prabhu Parikshit dinobatkan sebagai Raja tepat pada 18 Pebruari 3102 Sebelum Masehi. Data ini didapat dari sebuah prasasti yang dikeluarkan oleh Raja Puleskin yang kala itu ikut menghadiri penobatan.

Semenjak penobatan Prabhu Parikshit inilah, habis masa Dvapara Yuga. Dan jaman telah bergulir memasuki masa peralihan ke Kali Yuga.

Dari angka tahun 3102 SM ini, bisa dijadikan patokan untuk menghitung mundur atau maju usia munculnya ras manusia di bumi.

Sudah disebutkan diatas, manusia modern hidup diera peralihan Dvapara Yuga ke 28 menuju Kali Yuga ke 28. Bila kita hitung mundur, untuk memperoleh angka pasti kapan Vaivasvata Manu (Manu VII ) turun ke bumi, maka dimulai dengan menghitung 1 MAHAYUGA (4.320.000 tahun Matahari) dikalikan 27 ( Jumlah MAHAYUGA yang telah berlalu), maka akan diperoleh angka 116.640.000 ( Seratus Enam belas juta Enam ratus Empat puluh ribu ) tahun Matahari. Lantas di jumlahkan dengan Krita Yuga ( + Sangdhymsha ke 28 ), 116.640.000 + 1.440.000 + 144.000 + 108.000, maka akan diperoleh angka 118.332.000. Dijumlahkan lagi dengan Treta Yuga (+Sangdhyamsa ke 28), 118.332.000 + 1.080.000 + 108.000 + 72.000, maka akan diperoleh angka 119.592.000. Lantas ditambahkan Dvapara Yuga ke 28 ( tanpa Sangdhyamsha ), 119.592.000 + 720.000, akan diperoleh angka 120.312.000.

Dari angka terakhir, diperoleh usia Vaivasvata Manu ( Manu ke VII ) turun hingga penobatan Prabhu Parikshit menjadi Raja ( 3102 SM).

Apabila ditarik maju, catatan ini saya buat pada tahun 2009 Masehi, maka 120.312.000 + 3102 + 2009, akan diperoleh angka 120.317.111 ( Seratus Dua puluh juta Tiga ratus Tujuh belas ribu Seratus Sebelas) tahun Matahari. Jadi Vaivasvata Manu turun ke bumi 120.317.111 tahun yang lalu. ( Wow..).


Coba kita tarik mundur lagi.

Sebelum Vaivasvata Manu, telah turun Enam MANU yang lain. Setiap MANU, memakan total waktu 306.720.000 tahun Matahari. Dikalikan enam, maka akan diperoleh angka 1.840.320.000 ( Satu Milyar Delapan puluh Empat juta Tiga ratus Dua puluh ribu ) tahun Matahari. Dijumlahkan dengan 120.317.111 maka akan diperoleh angka :


1.960.637.111 ( Satu Milyar Sembilan ratus Enam puluh juta Enam ratus Tiga puluh Tujuh ribu Seratus sebelas) tahun Matahari.



Jadi, Svayambhuva Manu ( Manu I ) turun menghuni bumi, sudah 1.960.637.111 tahun yang lalu.

Menurut data sains modern, bumi telah berusia 4,5 Milyar tahun, dan Matahari sekitar 500 juta tahun lebih tua tercipta daripada bumi.

Menurut data kitab-kitab Purana, bumi telah dihuni ras manusia super purba kurang lebih 2 Milyar tahun yang lalu. Dari sini ada sedikit kesesuaian antara Purana dengan sains modern. Dan teori yang mengatakan bahwa Nabi Adam turun ke bumi baru 5000 tahun yang lalu, terpatahkan sudah !



Peneliti Yakin Bumi Kiamat Tiap 27 Juta Tahun

Lalu di tahun berapa kiamat berikut akan terjadi? 2012?




Rabu, 14 Juli 2010, 12:47 WIB

Elin Yunita Kristanti



VIVAnews - Para peneliti kini 99 persen yakin bahwa peristiwa kehancuran massal di Bumi terjadi secara reguler, seteratur jarum jam berputar. Begitulah temuan para ilmuwan dari Universitas Kansas dan Smithsonian Institute di Amerika Serikat setelah mereka memetakan semua armagedon sejak 600 juta tahun yang lalu.

Astrofisikawan dari Universitas Kansas, Dr. Adrian Melott, dan palaeontologis dari Smithsonian Institute, Dr. Richard Bambach, mengungkapkan dalam kurun waktu itu kiamat di Bumi terjadi setidaknya tiap 27 juta tahun sekali.

Dan penyebab kiamat mendatang, menurut para peneliti itu, ternyata bukanlah pemanasan global.

Lalu apa?

Planet kita selalu melintasi hujan komet tiap 27 juta tahun, dan ternyata sangatlah jarang Bumi berhasil lolos dengan selamat. Selama 20 kali melewati cobaan maut itu, Bumi hanya berhasil lolos dari lubang jarum dan mempertahankan sebagian besar organisma biologis yang hidup di atasnya, sebanyak enam kali saja.

Yang paling terkenal adalah bencana dahsyat 65 juta tahun lalu, saat asteroid selebar 15 kilometer menghantam Bumi--di titik yang sekarang merupakan wilayah Meksiko--dengan kekuatan miliaran kali bom atom dan lalu menyapu habis Dinosaurus dari muka Bumi.

Lebih celaka lagi, periode putaran kiamat ini tak akurat betul. Terkadang, asteroid-asteroid menghantam semua makhluk hidup di muka bumi, 10 juta tahun lebih cepat dari yang semestinya.

Tapi, janganlah buru-buru panik. Masih ada kabar baik.

Ini menyangkut Nemesis, bintang kembar gelap dari matahari. Selama ini, Nemesis selalu dituding jadi biang keladi. Teori umumnya begini: tiap 27 juta tahun sekali, Nemesis melintasi sabuk raksasa debu dan es yang disebut awan Oort, dan gara-gara itu lalu melontarkan komet-komet ke Bumi.

Sekarang, para ilmuwan mengatakan: karena skenario kiamat terjadi secara begitu reguler, Nemesis tidaklah mungkin jadi penyebab utama karena orbitnya akan mengalami perubahan dalam kurun waktu sebegitu lama.

Tapi, ini bukan berarti bahwa Nemesis--yang terletak sekitar satu tahun cahaya dari matahari--tidak akan lagi menyemburkan komet-komet awan Oort-nya ke seantero galaksi kita. Sekarang ini, komet-komet itu sedang menghajar planet-planet lain di luar Bumi.

Jadi, karena armagedon terakhir terjadi 11 juta tahun lalu, maka berdasarkan teori ini, Bumi baru akan kiamat pada tahun 16.002.010--bukan dua tahun mendatang, seperti yang difilmkan Roland Emmerich di "2012."

Artinya, silakan Anda menghirup nafas lega-lega--sepanjang pemanasan global tak segera menciptakan kiamat yang lain. (News.com.au, Telegraph | kd)

• VIVAnews





(24 Oktober 2009)

Sumber :

- Rig Veda
- Bhagavata Purana
- Garuddha Purana
- Vishnu Purana
- Brahmaa Purana
- Kuurma Purana
- Agni Purana

-
http://dunia.vivanews.com/news/read/164449--99--yakin-bumi-hancur-tiap-27-juta-tahun-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar